Diberdayakan oleh Blogger.

Memimpin Untuk Perubahan Papua

Minggu, 01 Mei 2011 16:32

Welington Wenda- Weynand Watory Deklarasikan Diri Sebagai Balon Gub dan Wagub
Pasangan Welington Wenda- Weynand Watory
Pasangan Welington Wenda- Weynand Watory
JAYAPURA
- Pasangan  Independen Calon  Gubernur  dan Wakil Gubernur Papua  Welington Wenda- Weynand Watory, resmi mendaftarkan diri  ke KPU Provinsi Papua Jumat (29/4). Setelah resmi mendaftarkan diri dan siap bertarung dalam Pilkada Gubernur, pasangan Independen Welington Wenda- Weynand Watory mendeklarasikan dirinya dalam sebuah acara  yang disiapkan bersama dengan para Tokoh Gereja Babtis Papua di Kompleks  sekolah Tinggi Theologia Babtis di Kotaraja. Acara Deklarasi   berlangsung pukul  15.00 WIT atau Pukul 3 Sore itu dihadiri ribuan massa dan Tokoh Gereja, ini   menandakan majunya pasangan Independen ini direstui Pimpinan Gereja dan masyarakat. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komisi Nasional Pilkada Independen RI  Yislam Alwini menjelaskan, pasangan Welington- Watory   mendapatkan dukungan lebih dari 240 ribu suara serta cadangan jumlah suara yang diperkirakan  lebih  dari 140.  Jumlah ini  oleh KPU akan diserahkan kepada KPU  di Kabupaten, Kota, kecamatan dan desa,   selanjutnya akan melalui verifikas.
Verifikasi yang akan dilakukan KPU adalah verifikasi Administrasi dan factual setelah itu akan diserahkan ke KPU Provinsi  untuk didaftarkan. “Jadi yang sudah kami lakukan tadi adalah  mendaftar   juga  menyampaikan dokumen dukungan kepada KPU Provinsi Papua  untuk kemudian dilakukan verifikasi”.
“ Tadi saya katakan bahwa pasangan calon independen  tidak datang dari Partai Politik meski  seorang calon itu berasal dari  Partai  Politik, namun ketika akan maju sebagai calon Independen maka  pasangan calon itu harus mendapatkan dukungan dari masyarakat segala lapisan hingga masyarakat akar rumput”, jelasnya.
Keberadaan Calon Independen Kepala Daerah  di Indonesia telah diakui dalam  undang undang Dasar 1945 sementara  Lembaga Pilkda Independen keberadaannya resmi di Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak pasangan calon Gubernur yang maju berasal dari Partai Politik yang memilih jalur Independen. Keberadaan Kepala Daerah Independen  dapat dilihat pada Pemerintahan    Provinsi Aceh  dimana Gubernur, Bupati, Wali Kotanya berasal dari calon Independen, bila di ujung barat Indonesia- Aceh  menciptakan pemimpin yang langsung dipilih rakyat- Independen, mengapa  Papua tidak bisa.  Harus bisa agar ujung barat dan Timur sama sama punya pemimpin dari Kalangan Independen.
Untuk itu  pasangan calon Independen hadir  bukan untuk menguasai melainkan melayani, sebab Independen berbeda dengan Partai Politik, harus mendapatkan dukungan penuh rakyat. Untuk mendapatkan dukungan   penuh itu, tak mudah, berat lanjutnya, namun ada hikmahnya yakni, “ kita ingin memperbaharui Papua, untuk itu Independen  ada”, ungkap Yislam Alwini. 
Selanjutnya ia mencontohkan, ada calon calon Kepala Daerah Yang tidak diusung Partai tetapi maju secara Independen seperti Sarwono dan masih banyak lagi  calon calon Independen lainnya yang berasal dari PAN, Golkar, PKS, PDI dan lainnya. Welington Wenda sendiri  kader Partai Golkar demikian Weynand  Watory berasal dari Parpol, kedunya mencalonkan diri  dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua karena adanya keprihatinan bersama terhadap krisis Pemerintahan di Papua yang sudah dirasuki Korupsi yang  merajalela demikian  orasi pembukaan Deklarasi yang disampaikan Wenda dihadapan  ribuan massa pendukung dan pimpinan Gereja yang hadir untuk memberikan dukungannya pada Wenda- Watory.
Welington wenda didukung Tokoh Gereja  Baptis dan denominasi Gereja Pantekosta di Papua. Para pemimpin Gereja memberikan penilain khusus kepada Wenda atas keberhasilannya membangun Kabupaten Pegunungan Bintang, disamping itu Ia didukung  Pimpinan Gereja karena dikenal sebagai sosok yang bersih dari Korupsi, memiliki figur Pemimpin dan seorang Beriman  yang setia.
Saat menyampaikan orasinya, Wenda mengatakan tak mau mendahului untuk berbicara banyak sebab,  akan dinilai berkampanye. Dia mengaku meski ada calon Gubernur yang sudah memasang baliho dimana mana,  namun dirinya tak mau mendahului memasang baliho namun sempat memaparkan langkah langkah yang akan diambilnya sebagai visi  misi, selain itu langkah penting yang akan dilakukan  untuk pembaharuan Papua adalah  melakukan Ibadah ibadah sebab Papua butuh Ibadah dalam rangka Pertobatan Total terlebih pemimpinnya yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur perlu orang yang bertobat untuk membawa Papua pada Perubahan terutama perubahan pola pembangunan manusianya.
“Wenda yang didampingi Watory  menyampaikan dihadapan massa, Papua ini miskin dan tidak berkembang karena Pemimpinnya tukang Pencuri” dan hal itu terjadi karena pemimpinnya tidak punya Iman untuk itu Pemimpin perlu Punya Iman dan Berpikr Positif, jangan berpikir negative demikian untuk menyeimbangkan pembangunan manusia  konsep pembangunan berbasis Alam perlu dimulai,  terangnya.
Secara terpisah Welington Wenda sempat ditanya  mengapa hingga dirinya mau mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua, dengan tegas  ia katakan masih menunggu keputusan MK bila keputusan MK menyatakan pemilihan Gubernur Papua dilakukan oleh DPRP, maka dirinya tak akan maju sebagai calon Gubernur sebaliknya bila  keputusan MK menyatakan pemilihan oleh rakyat , maka diri mencalonkan diri  dengan optimisme kuat dari rakyat
Untuk itu Ia akan maju dengan Iman,  hal demikian yang dimau Tuhan, yakni “lakukan perubahan mendasar  hingga Pertobatan menyeluruh.   Lebih lanjut ia mengungkapkan,  apa yang diungkapkan Pemerintah Pusat terkait prestasinya memimpin   Kabupaten Pegunungan Bintang hingga prestasi pengelolaan keuangan Daerah  oleh UNDP yang dinilai berhasil  dengan 0,2 yang belum ditambah 400-500 juta yang mesti dipertanggungjawabkan dengan  penilaian” Wajar Tanpa Pengecualian” ditambah dengan  pengalaman kepemimpinannya sebagai caretaker Bupati dua Periode serta Bupati definitif
Secara terpisah ditempat yang sama, anggota DPRP dua periode Weynand Watory mengungkapkan, secara pribadi dan sesuai fakta Ia menilai adanya kepercayaan yang diberikan rakyat Papua kepada Welington Wenda, bukan tanpa alasan, sebab Welington Wenda  selama menjabat Bupati  ia berhasil membangun Daerahnya, tak heran kita saksikan perubahan perubahan besar terjadi di Pegunungan Bintang.
Terlepas dari perubahan yang dilakukan Wenda, dia itu orang yang takut akan Tuhan sehingga bisa dibuktikan dukungan datang dari tokoh Gereja untuk mengangkatnya menjadi Gubernur Papua. Weyanand sendiri mengaku, dia senang bisa berpasangan dengan Wenda, meski dirinya sendiri dan Wenda berasal dari Partai Politik, kalaupun menjadi Wakil Gubernur karena Partai Poltik  dirinya tak bersedia, tetapi maju sebagai Independen dinilainya tepat dan itu yang dipilih.
Ia yakin Wenda layak memimpin Papua, karena visi misinya melakukan perubahan yang dibarengi dengan pertobatan, dan itu direstui Pimpinan gereja dan saya senang bisa berpasangan dengan Wenda, ungkap Weynand Watory.(Ven/don)
 http://bintangpapua.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10491:memimpin-untuk-perubahan-papua&catid=25:headline&Itemid=96

WW Pendaftar Pertama di KPU

PDF Cetak E-mail
Jumat, 29 April 2011 16:20
Sebagai Pasangan Cagub-Cawagub
Tampak pasangan WW menyerahkan berkas-berkas kepada KPU Provinsi Papua ketika mendaftar Jumat (29/04) bertempat di Kantor KPU Provinsi Papua
Tampak pasangan WW menyerahkan berkas-berkas kepada KPU Provinsi Papua ketika mendaftar Jumat (29/04) bertempat di Kantor KPU Provinsi Papua
JAYAPURA
—Wellington Wenda dan Weynand Watori (WW)  akhirnya secara resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan calon independent pertama untuk pasangan Calon Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua periode 2011-2016.   Welington Wenda saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, sementara Weynand Watori menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPR Papua. Pasangan ini mengklaim mendapatkan lebih dari 240 ribu dukungan suara di 17 kabupaten atau kota di Papua. Selain Pasangan WW, juga pasangan lain yang mendaftar adalah pasangan Noakh Nawipa-Jahannes Wob, keduanya tiba di KPU Papua sekitar pukul 15.00 WIT.  Ketua Tim Sukses Welington Wenda-Weynand Watori, Alfius Murib mengatakan pihaknya optimis lolos verifikasi kelengkapan dokumen dan dukungan dari masyarakat Papua, sebab dukungan tersebut melebihi jumlah yang disyarakatkan yakni lebih dari 140 dukungan suara di 15 kabupaten atau kota di Papua.
“Jika Papua ini ingin berubah menjadi lebih bagus, maka kita harus serahkan kepada Wellington. Dimana Wellington tidak memilih partai, dia mau memilih supaya dianggap oleh rakyat,” ungkapnya.
Disebutkannya, Wellington ingin membangun sesuai dengan apa yang pernah dibangun di Pegunungan Bintang yang mana Wellington adalah salah satu konsep yang anak gunung yang dapat dijadikan figur.
Sekedar diketahui, pendaftaran pasangan ini ke KPU Provinsi Papua ini diantar lebih dari 200-an masyarakat Pegunungan Tengah Papua. Masyarakat ini membawakan tarian sambutan kemenangan khas Papua bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut.
Sebelumnya KPU Papua sejak 26 hingga 29 April membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Papua untuk perseorangan atau independent yang akan maju ke Pemilukada Gubernur. Rencananya masyarakat Papua akan melakukan pemungutan suara untuk Pemilukada Gubernur Papua pada tanggal 26 September mendatang. (dee/don)
http://bintangpapua.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10454:ww-pendaftar-pertama-di-kpu&catid=25:headline&Itemid=96

Comments
Add New Search

Pasangan Independen Pilgub Papua Pertama : Wenda - Watory

JUBI --- Drs. Welington Wenda, M.SI, Dan Ir. Weynand Watory, akhirnya resmi mendaftar sebagai pasangan calon independen dan merupakan pasangan pertama yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon Gubernur Papua ke KPU Papua.

Pendaftaran pasangan ini ke KPU Papua sejak Jumat (29/4) siang tadi diantar lebih dari 200-an masyarakat Pegunungan Tengah Papua dan masyarakat Papua umumnya yang mendukung. KPU Papua sejak 26 April lalu, membuka pendaftaran pasangan calon Gubernur Papua dari jalur independen. Pendaftaran ditutup hari ini.

Calon Independen Pilgub Papua, Welington Wenda, menuturkan bahwa ada dua besar yang dilakukan, yakni menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, yakni jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua dipilih oleh DPR-Papua, maka dirinya tidak akan maju. "Akan tetapi jika dipilih oleh rakyat, maka dirinya siap maju sebagai calon independen," terangnya.

Dirinya berkomitmen dalam melakukan perubahan secara rohani, yakni Papua dipulihkan dan bersama masyarakat membuat perubahan mendasar. "Termasuk memperbaiki moral manusia Papua dengan kebangunan rohani, sebab kalau Papua mau damai, maka Gubernur dan Bupati harus bertobat juga,"

Dalam kesempatan tersebut dihadapan pendukung dan simpatisan yang hadir, Welington Wenda menegaskan bahwa ada tiga hal yang perlu diangkat membawa kemajuan Papua kedepan, pertama melakukan kebangunan rohani dengan adanya ibadah-ibadah pemulihan Papua dan membuat banyak pertobatan.

"Selanjutnya mengajak berbagai komponen menciptakan Papua damai, mandiri, adil dan makmur serta yang ketiga mengangkat sumber daya alam lokal," paparnya.

Ketika ditanya terkait pencalonan dan jalannya pemerintahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dirinya menjawab bahwa  sudah melakukan konsultasi dengan Departemen Dalam Negeri dan memberikan apresiasi, karena berbagai kemajuan yang telah dilakukan sejak menjadi careteker bupati hingga bupati Pegunungan Bintang saat ini.

"Depdagri menilai banyak prestasi terukur, termasuk adanya laporan keungan daerah yang selalu Wajar Dengan Pengecualian, ini membuktikan bahwa kita di Papua mampu dan orang dari Jawa dan Sumatera belajar dari kita," katanya.

Ditambahkan, untuk masalah keuangan sendiri ditargetkan ADPA tahun 2012 bisa mencapai target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Terkait pencalonan diberikan ijin cuti dan bila tidak terpilih pasti akan kembali. "Namun dari semua ini, tekad dan komitmen adalah melakukan perubahan mendasar dan memperbaiki moral Papua lebih maju," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komisi Nasional Pilkada Independen Indonesia, Yislam Alwini, mengatakan independen hadir adalah hal yang wajar dalam pesta demokrasi karena ini murni dukungan dari rakyat yang adan dibuktikan dengan verifikasi administrasi dan faktual.

"Dalam verifikasi administrasi da faktual, berita acara inilah yang membuat kita mendaftar dan adanya dukungan-dukungan dari komponen masyarakat," ujar Yislam.

Ditegaskan, Independen hadir bukan untuk menguasai tetapi untuk melayani, namun yang pasti untuk calon independen harus mendapatkan dukungan dari rakyat dan dukungan dikumpulkan satu persatu. "Kalau hari ini telah dilakukan pendaftaran oleh pasangan , maka ini merupakan suatu bukti dukungan dari rakyat, namun masih menunggu hasil verifikasi dari KPUD Papua," jelasnya.

Secara umum, kata Yislam, siapa saja bisa maju lewat calon independen, walau dirinya anggota partai politik. "Banyak anggota partai calon independen di daerah lain yang juga maju, karena yang terpenting adalah dukungan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dirinya menilai, jika hari ini dengan antusias masyarakat mendukung pasangan independen, maka rakyat menginginkan adanya perubahan lewat calon independen. "Hal ini tidak salah dan bertentangan dengan aturan, karena demikian putusan Mahkamah Konstitusi  nomor 5/PUU-V/2007 tentang diperbolehkannya calon independen, seperti salah satu walikota di aceh walikotanya calon independen," paparnya.

Pantauan Tabloidjubi.com di tempat syukuran di Kotaraja Jayapura, masyarakat melakukan ibadah dan doa bersama serta melakukan bakar batu sebagai adat dan budaya mensyukuri pendaftaran pasangan  calon independen Drs. Welington Wenda, M.SI, Dan Ir. Weynand Watory.

Welington Wenda saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, sementara Waynand Watori menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPR Papua. Pasangan ini mengklaim mendapatkan lebih dari 240 ribu dukungan suara di 17 kabupaten/kota di Papua.

Dari informasi yang diterima Untuk maju dari jalur independen, setiap pasangan calon Gubernur harus mendapat dukungan 140 ribu orang di 15 kabupaten/kota. Pemilukada Gubernur Papua akan digelar 26 September mendatang. Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Sukses Welington Wenda-Waynand Watori, Alfius Murib mengatakan mereka optimis lolos tahap verifikasi, sehingga Welington tidak memilih partai dan ingin mambangun Papua sebagaimana selama ini membangun daerahnya, Pegunungan Bintang. (Eveerth Joumilena)
 http://tabloidjubi.com/daily-news/jayapura/12019-pasangan-independen-pilgub-papua-pertama--wenda-watory-.html

Calon Independen Pilgub Papua Capai Tiga Pendaftar

JUBI --- Sebanyak tiga pasangan resmi mendaftarkan diri untuk maju dalam pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, mereka adalah Drs.Wellington Wenda dan Ir.Weynand Watori, DR.Noac Nawipa dan Johanes Wop, serta Dr. Jhon Karubaba dan Sipora Modouw, mereka diterima oleh Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum ) Provinsi Papua Benny Sweny, di kantor KPU Papua Dok-II Jayapura, Jumat (29/4).

Ketua KPU Papua Benny Sweny kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya akan meneliti jumlah dukungan yang dilampirkan oleh para calon, direncanakan Senin (2/5), akan dikebalikan kepada pasangan calon untuk dilengkapi yang kurang, selanjutnya akan diserahkan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dilakuakn ferifikasi soal kebenaran dari data ini, sebab ada yang mungkin pindah alamat, ada yang sudah meninggal, ada juga Pensiunan TNI/Polri, bahkan ada juga remaja yang memasuki usia 17 tahun atau yang sudah menikah, semuanya akan diferifikasi oleh KPU Kabupaten dan Kota, selanjutnya 7 Juni mendatang, akan diumumkan siapa calon independen yang lolos.

“Semua akan diumumkan siapa yang lolos verfikasinya, selanjutnya bersama dengan calon dari partai akan mendaftarkan diri sejak 13-20 Juni.” paparnya.

Sementara itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Hasyim Sangaji mengatakan bahwa undang-undang memperbolekan akan hal itu, hanya saja sebelum maju calon yang beradal dari Bupati tersebut harus melaporkan ke Menteri dalam negeri (Mendagri), nanti waktu kampaye baru dirinya cuti.

“Jadi Bupati tidak undur dari jabatannya, hanya izin cuti saat 14 kampaye nanti, artinya siang dia bisa kampaye, sementara malam hari bisa kembali lagi menjadi Bupati.”terangnya.

Saat disinggung soal dana Pemilukada yang akan dibutuhkan untuk pelaksanaan pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, Benny mengaku akan jumlah yang diusulkan sebanyak Rp.300 Milyar. “Pada prinsipnya Pemerintah Papua siap membekap.”tambahnya.

Sebelumnya KPU Papua telah membuka pendaftaran bagi jalur independen sejak 26 April lalu, ternyata dihari terakhir baru para pasangan calon independent mulai ramai-ramai mendaftarkan diri.

Pendaftar pertama yang duluan mendaftarkan diri adalah  pasangan Drs.Wellington Wenda dan Ir.Weynand Watori pukul 12.00 WIT, diikuti oleh pasangan DR.Noac Nawipa dan Johanes Wop, sekitar pukul 14.30 WIT, sementara pendaftar yang terakhir adalah pasangan Dr. Jhon Karubaba dan Sipora Modouw.  (Eveerth)
http://tabloidjubi.com/daily-news/jayapura/12006-calon-independen-pilgub-papua-capai-tiga-pendaftar.html 

Welington-Weynand Maju Sebagai Pasangan Independen Pilgub Papua

Written by Amros/Tjoding/Papos   
Saturday, 30 April 2011 00:00
JAYAPURA [PAPOS]- Drs. Welington Wenda, M.Si, Dan Ir. Weynand Watory, akhirnya resmi mendaftar sebagai pasangan calon independen dan merupakan pasangan pertama yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon Gubernur Papua ke KPU Papua.
Pendaftaran pasangan ini ke KPU Papua sejak Jumat [29/4] siang kemarin diantar lebih dari 300-an masyarakat Pegunungan Tengah Papua dan masyarakat Papua umumnya yang mendukung. KPU Papua sejak 26 April lalu, membuka pendaftaran pasangan calon Gubernur Papua dari jalur independen.
Menurut Ketua KPU Provinsi Papua, Benny Sweny, S.Sos kepada wartawan, Jumat [29/4] kemarin di kantor KPU Papua mengatakan, pasangan calon Gubernur Welingtong Loord Wenda-Ir. Weynand Watory merupakan bakal calon perseorangan yang pertama mendaftarkan diri.
"Hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran bagi bakal calon perseorangan yang ingin mendaftar, sampai saat ini baru Welingtong yang mendaftar," kata Benny.
Menurutnya, untuk pasangan cakal calon dari partai politik, pendaftarannya akan dibuka pada 13-20 Juni 2011. Dimana pada saat itu setiap pasangan bakal calon baik dari perseorangan maupun partai kembali mendaftar ke KPU. "Kalau pasangan calon perseorangan kita verifikasi, jika memenuhi syarat, rekapitulasi itu menjadi syarat untuk kembali mendaftar pada 13 Juni 2011," jelasnya.
Mengenai jumlah dukungan pasangan calon perseorangan yang saat ini mendaftar, ujar Benny, sesuai dengan dokumen yang diserahkan ke KPU, pasangan Welingtong Wenda-Weynand Watory memiliki 240 ribu lebih dukungan yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Papua.
"Berdasarkan peraturan yang ada, jumlah tersebut sudah memenuhi syarat. Nanti KPU tinggal verifikasi apakah nanti ada dokumen yang harus diperbaiki atau tidak. Jika ada akan dikembalikan untuk diperbaiki," ujarnya.
Saat disinggung mengenai kepala daerah yang menjadi calon. Menurut Benny, seorang pejabat yang menjadi calon tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya, tetapi hanya perlu melapor ke Menteri Dalam Negeri soal pencalonannya, kemudian mengambil cuti selama 14 hari pada waktu kampanye.
"Seorang kepala daerah yang menjadi calon tidak harus mundur dari jabatannya. Ada Undang-Undang lain yang menyatakan, masa bhakti kepala daerah itu lima tahun. Jika nanti dia tidak terpilih maka dia bisa kembali menjabat sebagai kepala daerah," terangnya.
CALON INDIVENDEN
Calon Independen Pilgub Papua, Drs.Wellington Wenda, menuturkan bahwa ada dua hal kini sedang dilalui, yakni menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, yakni jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua dipilih oleh DPR-Papua, maka dirinya tidak akan maju. Akan tetapi jika dipilih oleh rakyat, maka dirinya siap maju secagai calon independen.
Dirinya berkomitmen apa bila proses pilgub ini berlangsung sesuai dengan yang di harapkan dan apabila masyarakat papua mempercayakan pasangan ini sebagai gubernur dan wakil gubernur papua, maka yang paling pokok di lakukan menggelar ibadah-ibadah pertobatan bagi orang papua secara total.
“Maksud dari ibadah pemulihan ini agar orang papua diberi pertobatan, papua kini kondisinya sakit, karena masih banyak praktek korupsi dan sebagainya, banyak orang yang tidak serius mengurus rakyat, dengan demikian yang paling mendasar perlu dilakukan perubahan secara rohani, yakni Papua dipulihkan,”ujarnya dihadapan warga yang hadri dalam Deklarasinya di Kotaraja, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut dihadapan pendukung dan simpatisan yang hadir, Welington Wenda menegaskan bahwa ada tiga hal yang perlu diangkat membawa kemajuan Papua kedepan, pertama melakukan kebangunan rohani dengan adanya ibadah-ibadah pemulihan Papua dan membuat banyak pertobatan.
Lanjut Wellington modal yang paling kuat untuk membangun papua adalah membangun dengan iman dan takut akan tuhan serta selalu berpikir positif..
“Tidak hanya itu konsep pembangunan papua kedepan selalu mengandalkan sumber daya lokal, sehingga potensi sumber daya alam yang kaya ini kita perlu kelolah dengan baik dan dioptimalkannya,” tuturnya.
Ketika ditanya terkait pencalonan dan jalannya pemerintahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dirinya menjawab bahwa sudah melakukan konsultasi dengan Departemen Dalam Negeri dan memberikan apresiasi, karena berbagai kemajuan yang telah dilakukan sejak menjadi caretaker bupati hingga bupati Pegunungan Bintang saat ini.
"Depdagri menilai banyak prestasi terukur, termasuk adanya laporan keungan daerah yang selalu Wajar Dengan Pengecualian, ini membuktikan bahwa kita di Papua mampu dan orang dari Jawa dan Sumatera belajar dari kita," katanya.
ditambahkan, untuk masalah keungan sendiri ditargetkan adpa tahun 2012 bisa mencapai target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)."Namun dari semua ini, tekad dan komitmen adalah melakukan perubahan mendasar danmemperbaiki moral Papua lebih maju," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komisi Nasional Pilkada Independen Indonesia, Yislam Alwini, mengatakan independen hadir bukan mau menguasai tetapi mau melayani.“Figur yang ada ini perlu kita ketahui bersama ini muncul dari tengah masyarakat, masyarakat yang menilai figur yang berjiwa melayani,” katanya.
Adalah hal yang wajar dalam pesta demokrasi karena ini murni dukungan dari rakyat yang dan dibuktikan dengan verifikasi administrasi dan faktual."Dalam verifikasi administrasi da nfaktual, berita acara inilah yang membuat kita mendaftar,dan adanya dukungan-dukungan dari komponen masyarakat," ujar Yislam.
Untuk itu dirinya berharap rakyat tetap bersatu memberi dukungan guna memenangkan pasangan perseorangan tersebut, karena independen sudah terbukti di beberapa daerah lainnya menang dalam pesta demokrasi.
"Kalau hari ini telah dilakukan pendaftaran oleh pasangan , maka ini merupakan suatu bukti dukungan dari rakyat, namun masih menunggu hasil verifikasi dari KPUD Papua," jelasnya.
Secara umum, kata dia, siapa saja bisa maju lewat calon independen, walau dirinya anggota partai politik. Ditambahkan, jika hari ini dengan antusias masyarakat, maka rakyat menginginkan adanya perubahan lewat calon independen.
Pantauan koran ini di tempat syukuran di Kotaraja Jayapura, masyarakat melakukan ibadah dan doa bersama serta melakukan bakar batu sebagai adat dan budaya mensyukuri pendaftaran pasangan calon independen Drs. Welington Wenda, M.SI, Dan Ir. Weynand Watory.
Welington Wenda saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, sementara Waynand Watori menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPR Papua. Pasangan ini mengklaim mendapatkan lebih dari 240 ribu dukungan suara di 17 kabupaten/kota di Papua.
Dari informasi yang diterima Untuk maju dari jalur independen, setiap pasangan calon Gubernur harus mendapat dukungan 140 ribu orang di 15 kabupaten/kota. Pemilukada Gubernur Papua akan digelar 26 September mendatang.
Ketua Tim Sukses Welington Wenda-Waynand Watori, Alfius Murib mengatakan mereka optimis lolos tahap verifikasi, sehingga Welington tidak memilih partai dan ingin mambangun Papua sebagaimana selama ini membangun daerahnya Pegunungan Bintang.[amros/tho]

Walau Mengurangi PAD, Bupati Peg.Bintang Tetap Tolak Miras

JUBI --- Hingga kini larangan peredaran Minuman Keras beralkohol di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tetap dilakukan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Keras (Miras).
"Saya mengertti bahwa Perda tentang larangan miras di pegunungan Bintang, akan mengutrangi jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi saya menerima konsekuensi tersebut, demi memelihara kehidupan masyarakat tidak mabuk-mabukan dan menghabiskan uang untuk membeli minuman keras," kata Bupati Pegunungan Bintang, Wellington Lod Wenda, saat membawakan materi "Konsep Memanusiakan Manusia Papua melalui pola pembangunan kemandirian" pada acara Rapat kerja provinsi pemuda/KNPI Papua, di Aula Walikota Jayapura di Entrop, Kamis (24/3).

Ditambahkan, dengan diperkuat Perda yang ada, maka pemerintah daerah telah melarang minum-minuman keras serta melarang pihak lain memasok miras ke daerah ini. "Saya ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat Pegunungan Bintang dan tidak ingin mereka diperdaya oleh budaya asing yang masuk, sebaliknya melestarikan budaya mereka," ucap Wellington Wenda, yang terpilih kembali menjadi bupati di wilayah ini.
Dalam konteks ini, kata dia, tidak membiarkan masyarakatnya sakit dalam sistem masyarakat negara, tetapi mendorong agar rakyat merasa nyaman dalam kehidupan bermasyarakat.
Dia menuturkan, guna melestarikan budaya setempat dan menghindari pengaruh budaya yang kurang baik, maka pihaknya sedang membangun  miniatur kebudayaan Pegunungan Bintang diatas tanah seluas 1,5 hektar. "Mereka harus diyakini bahwa hidup ini berkesinambungan, maka perlu persiapan menghadapinya," tandasnya. (Eveerth) 
http://tabloidjubi.com/index.php/daily-news/jayapura/11492-walau-mengurangi-pad-bupati-pegbintang-tetap-tolak-miras 

Kunjungan Bupati Pegunungan Bintang

PLN
TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan (Tengah) menerima cendramata dari Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Wellington Lod Wenda, Papua. Ikut menyaksikan Direktur Operasi Indonesia Timur Vickner Sinaga saat bupati berkunjung ke PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Jakarta pada Rabu (24/02). Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan daerah tertinggal dan terisolir di perbatasan NKRI dengan Negara Papua Nugini, yang dalam pembangunan daerah selalu terkendala masalah penyediaan insfrastruktur khususnya listrik. Untuk memenuhi penyediaan infrastrutur listrik tersebut akan dikembangkan program percepatan penyediaan listrik berbasis potensi sumber daya energi lokal, seperti Pembangki Listrik Tegangan Mini Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan lain-lain.
Sources:
http://www.tempointeraktif.com/hg/info_memo_bisnis/2010/02/25/brk,20100225-228404,id.html. AKSES 06/02/11

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

      Pengikut